RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, mengatakan, untuk memberdayakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di tempat bekas (eks) lokalisasi Tanjung Batumerah, Kecamatan Sirimau, membutuhkan rencana yang matang.
Sebab, untuk mengalihkan fungsi eks lokalisasi tersebut sebagai tempat perputaran ekonomi, bukan hanya niat saja, tapi soal bagaimana Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon juga menyediakan sarana dan prasarana serta anggaran yang akan digunakan.
“Saya juga baru mendengar bahwa ada janji mantan Walikota untuk mau digunakan (pengalihan fungsi) sebagai UMKM. Dan karena untuk berdayakan UMKM perlu rencana yang matang, maka anti saya koordinasikan dulu,” kata Wattimena kepada wartawan, Rabu, 12 Oktober 2022.
Wattimena mengaku juga sudah menyampaikan ke Asisten 2 hari ini (besok), untuk diadakan rapat teknis guna membahas eks lokalisasi Tanjung Batumerah.
“Hari ini asisten 2 ke tempat lokalisasi untuk koordinasi RT/RW, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, para ulama termasuk camat dan kepala pemuda Negeri Batumerah, untuk nanti kita lakukan sosalisasi di sana,” jelasnya.
Dia mengakui, aktifnya eks lokalisasi Tanjung Batumerah membuatnya agak kaget. Karena menurutnya, lokalisasi itu sudah resmi ditutup.
“Saya juga cukup kaget dengan informasi ini, di program wajar kemarin ada warga yang sampaikan kalau lokalisasi masih aktif, saya perintahkan asisten 2 untuk melakukan penertiban,” cetusnya.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Maluku mempertanyakan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dalam menangani lokalisasi tersebut. Pasalnya, pasca lokalisasi Tanjung Batumerah resmi ditutup, hingga kini Pemkot Ambon belum memanfaatkan areal lokalisasi untuk perputaran ekonomi.
Menurut Sekretaris MUI Maluku, Abdul Manan Latuconsina, Pemkot Ambon tidak serius tangani masalah lokalisasi.
“Saya nyatakan pemerintah tidak serius karena sampai hari ini juga pemerintah tidak konsisten dalam melaksanakan kelanjutan janji dari Pemerintah Kota Ambon bahwa memanfaatkan areal lokalisasi Tanjung,” kata Manan.
Sebelumnya, salah seorang warga melaporkan ke Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, bahwa lokasasi tanjung batu merah belum benar-benar ditutup, hingga saat ini masih beroperasi.
Sebagai warga yang tinggal di sekitaran tanjung, masih melihat ada yang beroperasi dengan senyap-senyap. (MON)