RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) hampir dua bulan ini, menyebabkan beberapa harga bahan pokok di pasar juga ikut naik. Namun berbeda dengan komoditi beras bulog, dimana stok dan harganya masih tetap stabil di wilayah Maluku, khususnya di Kota Ambon.
Harga beras saat ini tetap diangka Rp 10 ribu per kilo.
“Selama stok masih aman dan permintaan banyak, itu kan harganya tetap stabil. Sama halnya dengan hukum ekonomi, apabila permintaan banyak lalu stok tidak ada, otomatis kan harga naik,” kata Manager Supplay Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Muhammad Sofyan Sohilauw, kepada koran ini di kantornya, Senin, 10 Oktober 2022.
Dikatakan Sohilauw, ketersediaan stok beras bulog per hari ini di angka 4.156 ton untuk Cabang Ambon dan Tual. Stok ini cukup untuk empat sampai lima bulan kedepan.
Apalagi, lanjut Sohilauw, untuk menghadapi hari besar keagamaan yang tinggal beberapa bulan ini, yakni Natal dan juga tahun baru, pihaknya juga telah mengantisipasi dengan meminta penambahan stok beras sebanyak 2.500 ton, khusus untuk wilayah Kota Ambon.
“Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir, karena Perum Bulog tetap menyediakan kebutuhan pokok khususnya beras ini agar tetap tersedia di pasar,” terang Sohilauw.
Terkait dengan pelaksanaan operasi pasar oleh Perum Bulog dan Pemerintah Kota Ambon, tambah Sohilauw, sudah dilakukan sejak 1 Januari 2022 lalu atas instruksi langsung dari Presiden RI melalui Peraturan Menteri Perdagangan No. 127 Tahun 2028 tentang Pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah Untuk Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga.
“Jadi operasi pasar ini bukan baru dilaksanakan akibat kenaikan harga BBM kemarin. Program operasi pasar sudah dijalankan oleh Perum Bulog sejak 1 Januari 2022 lalu, cuma nama kerennya disebut sebagai operasi pasar,” jelasnya.
Menurut Sohilauw, program operasi pasar akan dilaksanakan hingga 31 Desember 2022 mendatang. Dan dalam perjalanannya, program operasi pasar ini sangat efektif karena menjadi salah satu komoditi yang tidak memicu inflasi.
“Namun inflasi yang terjadi dikarenakan oleh kenaikan harga tiket pesawat dan kenaikan harga sayur-mayur. Terutama cabe ya, kemudian bawang merah dan bawang putih yang rata-rata untuk Kota Ambon itu harganya melonjak karena stok tidak tersedia akibat dari cuaca ekstrim,” pungkasnya. (ssl/rio)