RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Ketua DPRD Provinsi Maluku, Lucky Wattimury, menduga ada skenario yang dibangun pihak-pihak tertentu, khususnya teman dekatnya sendiri, untuk merebut jabatan ketua DPRD Maluku darinya. Pasalnya, hingga kini serangan beruntun terhadap dirinya soal utang-piutang masih terus dilakukan lewat pemberitaan media massa.
“Melukai teman sendiri Itu tidak baik dan merusak partai. Luka yang saya rasakan ini dilakukan teman sendiri. Dan saya menduga ada skenario yang dibangun untuk merebut kursi ketua DPRD Maluku,” ungkap Lucky, dalam rilis yang diterima media ini, Kamis, 6 September 2022.
Dia menjelaskan, pada awalnya isu pinjaman uang menjadi isu utama pemberitaan media. Tetapi kemudian isu itu bergeser ke isu yang lain, yaitu pergantian ketua DPRD Maluku, Lucky Wattimury. Baginya, kedua isu tersebut beda namun punya kaitan.
“Pergeseran isu ini dapat dimengerti, karena masalah pinjaman uang telah berhasil diselesaikan secara kekeluargaan dan damai, termasuk pencabutan laporan di kepolisian setelah saya bertemu langsung dengan saudara Ongen dan pengacaranya. Kita berhasil memetakan permasalahannya, bagaimana kronologisnya, termasuk tahapan penyelesaian yang sudah dan akan dilakukan,” jelas Lucky.
Bendahara DPD Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDI-P) Provinsi Maluku juga memastikan bahwa di dalam otak pembuat scenario bahwa isu pinjam meminjam uang antara dirinya dengan Abdul Wahan Latuamuri, harus dijadikan sebagai alat untuk menjatuhkannya dari jabatan ketua DPRD. Beruntung, Lucky mengaku memilih diam dan tidak pernah mengklarifikasi berita media.
”Waktu ini saya pakai untuk merenung dan mengamati siapa aktor intelektual yang bermain, termasuk memanfaatkan jaringan untuk bekerja guna mendapatkan data dan fakta. Makanya hari ini baru bisa menjelaskan semuanya kepada publik supaya ada informasi yang objektif dan berimbang,” bebernya.
Faktanya, kata Lucky, pada Sabtu (hari libur), 17 September 2022, sekitar pukul 18.00 Wit, bertempat di tangga-tangga kantor DPRD Provinsi Maluku, ada tiga teman dekatnya dan beberapa orang lain bertemu. Ia menduga, pertemuan itu untuk menyusun siasat guna menjadikan masalah pinjaman uang sebagai berita utama dan viral di media.
”Mereka tentukan tanggalbhari senin harus naik koran dan media sosial, dan benar terjadi. Tujuannya adalah supaya menjadi opini publik, agar DPP PDI Perjuangan menilai Lucky Wattimury yang adalah ketua DPRD telah mencemarkan nama baik partai dan harus dicopot dari jabatan ketua DPRD,” terangnya.
Dikatakan Lucky, tidak hanya jabatan ketua DPRD Maluku yang menjadi sasaran tembak, tapi menurut info mereka juga mengatur agar tahun 2024 Lucky Wattimury tidak bisa maju calon walikota, dan ada calon lain dari luar PDI Perjuangan yang akan diperjuangkan.
Fakta lainnya lagi, lanjut Lucky, yakni mengajak sekelompok anak muda/ aktifis untuk membuat aksi demo untuk menjatuhkannya dari jabatan ketua DPRD Maluku.
”Jaringan saya di kalangan organisasi pemuda mengingatkan saya bahwa ada aktor intelektual yang bergerilya mengajak teman-teman mereka untuk melakukan demo. Isunya adalah Lucky Wattimury tidak layak pimpin DPRD karena terlibat hutang-piutang. Tujuannya demo adalah membentuk opini publik secara terus-terusan, sehingga ada alasan melaporkan kepada DPP partai, sehingga ada tindakan DPP mengganti ketua DPRD,” bebernya lagi.
”Ko bisa begitu. Tapi kemudian saya katakan, ale dong (kalian) harus belajar untuk jadi pemimpin yang beretika dan bermartabat. Jangan menghalalkan semua cara untuk mencapai tujuan. Untuk yang muda-muda ingat, semakin kita gunakan cara-cara yang tidak etis untuk merebut suatu jabatan, maka jabatan itu akan semakin menjauh dari kita. Atau mungkin pada suatu waktu jabatan itu akan menjadi bencana bagi diri kita sendiri,” sambung Lucky mengingatkan.
Terkait isu pergantian ketua DPRD Maluku, Lucky mengatakan semuanya bergantung kepada keputusan DPP. Sebab, dirinya sadar hanya sebagai petugas partai.
”Jadi kalau ada kebijakan DPP untuk menarik dan menempatkan orang lain, pasti saya patuh dan siap laksanakan keputusan DPP. Partai punya aturan dan mekanisme, itu harus kita jalankan dengan baik. Yang saya minta dari teman saya adalah belajar untuk tidak menggunakan cara-cara yang tidak terhormat. Percaya diri dan lakukanlah perbuatan secara terhormat dan bermartabat untuk mendapatkan suatu jabatan. Jabatan itu pasti akan datang dengan sendirinya,” imbaunya.
Lucky bercerita, selama menjalankan tugasnya sebagai ketua DPRD Maluku, dirinya selalu menjadikan jabatan untuk melayani dan tidak berniat untuk mencederai orang lain.
“Kalau ada kekurangan dan keterbatasan dalam memimpin, itu betul. Dan itu dialami setiap pemimpin. Manusia, termasuk beta (saya) bukan malaikat. Karena itu, kepada semua warga masyarakat dan terkhusus warga Kota Ambon, Dapil beta, juga kepada ketua DPD, Pak Murad Ismail, yang sejak awal memperjuangkan beta untuk duduki jabatan ketua DPRD ini, beta minta maaf atas kekurangan yang ada,” tuturnya.
“Tapi percayalah, beta sudah kerahkan seluruh pengalaman dan kemampuan untuk bangun Maluku dan mengamankan kebijakan Pemerintah Daerah Maluku,” sambung Lucky. (AAN)