RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Harga bahan pokok di Pasar Mardika Kota Ambon hingga saat ini masih tetap stabil meskipun sudah hampir satu bulan ini harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik.
Ibu Ratna, salah satu pedagang di Pasar Mardika mengatakan, harga bahan pokok yang masih stabil itu di antaranya cabai, tomat, bawang putih dan bawang merah.
“Harganya stabil saja, dan bagi saya kenaikan harga bahan pokok di pasar tidak bergantung dengan naik atau turunnya harga BBM,” akui Ratna, kepada koran ini, kemarin.
Menurutnya, harga cabai beberapa hari terakhir ini naik turun, dimana pada Sabtu kemarin harga cabai naik hingga 150 per kg. Sementara harga bawang masih tetap turun, yakni harga bawang merah Rp 35 ribu per kg dan harga bawang putih Rp 30 ribu per kg.
“Ini harga yang menurut saya stabil, apalagi harga tomat juga lagi murah, ada yang Rp 10 ribu dan ada yang Rp 8.000,” tutur Ratna.
Dia menjelaskan, harga bahan pokok yang saat ini sedang mahal adalah cabai rawit. Sedangkan untuk cabai keriting, stok yang masuk ke pasaran mengalami pengurangan.
“Harga yang paling mahal cabai rawit, sedangkan yang lagi kosong ini cabai keriting, harganya sampe Rp 70 ribu per kg. Hal ini karena stoknya kurang masuk,” jelas Ratna.
Hal senada juga disampaikan Bapak Hendra, yang juga salah satu pedagang bahan pokok di Pasar Mardika. Menurutnya, meskipun harga bahan pokok ada yang naik, hal itu bukan dampak dari kenaikan harga BBM.
“Harga BBM sendiri, harga bahan pokok juga sendiri. Jadi tidak ada pengaruh,” tuturnya.
Terpisah, Ibu Djihan Lestaluhu, yang dikonfirmasi koran ini juga mengakui bahwa untuk cabai merah dan cabai rawit, mengalami kenaikan harga di Pasar Batumerah maupun Pasar Passo, Kota Ambon. Namun menurutnya, hal itu dapat dipahami mengingat adanya kenaikan harga BBM serta kurangnya pasokan bahan pokok itu di Kota Ambon.
“Hanya naik sedikit saja, tidak masalah. Yang penting harga bahan pokok lainnya di pasar masih stabil. Dan saya dapat info kalau untuk cabai merah dan cabai rawit, memang distribusinya ke Ambon kurang, mungkin faktor itu juga,” ujarnya.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku, Yahya Kotta, menjelaskan, terkait kenaikan harga cabai merah dan cabai rawit hingga lima sampai dengan enam persen di Pasar Mardika, Pasar Batumerah maupun Pasar Passo, disebabkan faktor alam.
“Dalam pantauan kami memang ada sedikit kenaikan untuk harga cabai merah dan cabai rawit, karena pasokan hanya dari sentral lokal di Namlea saja. Sementara sentral lokal dari Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), sama sekali tidak masuk,” jelas Yahya.
Dia juga mengakui untuk untuk komoditi lain seperti telur, bawang merah dan bawang putih, harganya stabil dari Rp 33 ribu sampai dengan Rp 35 ribu per kg. Harga ini jika dibandingkan dengan bulan-bulan kemarin, justru lebih tinggi dari harga bahan pokok yang sekarang ini.
“Pantauan kami, sebetulnya kenaikan harga BBM itu di Kota Ambon, pergerakannya tidak terlalu signifikan. Di daerah lain mungkin harga komoditi itu naik lebih signifikan, tapi di Kota Ambon, kenaikan harga tidak terlalu signifikan, baik bawang merah, telur ataupun lainya,” pungkas Yahya.
Dikatakan Yahya, setelah pemberlakuan penyesuaian harga BBM oleh pemerintah pusat, hak itu tentu berdampak kepada seluruh Indonesia, tanpa terkecuali di Provinsi Maluku.
“Dan ketika penyesuaian harga BBM berlaku, otomatis harga transportasi baik darat maupun laut juga ikut naik. Dan hal ini memicu harga distribusi bahan pokok yang kemudian berpengaruh terhadap bajet bahan pokok itu sendiri, khususnya oleh penjual,” terangnya. (RIO/ IPT)