RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — WASIA, — Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Ranting Syaloom, Cabang Lahairoy, Daerah Masohi, melalui program kerja ‘AMGPM Hijau’ melaksanakan Penanaman Pohon di Pesisir Pantai Negeri Wasia, Kecamatan Elpaputih, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Kamis, 29 September 2022.
Selain dihadiri oleh Anggota AMGPM Ranting Syaloom, turut juga dihadiri Raja Negeri Wasia James Rumahloine, Ketua Majelis Jemaat GPM Wasia/Sanahu, Pendeta E Sinay, juga Ketua Pemuda Negeri Wasia, David Warayane.
Ketua Ranting AMGPM Syaloom, Christin Tumpao, dalam sambutannya menyebutkan, Penghijauan yang dilaksanakan ini, bertujuan untuk meminimalisir terjadinya abrasi di pesisir pantai Negeri Wasia.
Selama ini, kata Tumpao, sudah mulai terjadi abrasi atau pengikisan air laut di sepanjang pantai, adapun upaya yang dilakukan oleh Pemerintah berupa pembuatan talud di pesisir pantai, namun hal itu dianggap belum cukup untuk mencegah abrasi kedepan.
“kami tidak bisa terus mengaharapkan uluran tangan Pemerintah. Sebagai org muda, kami tidak bisa berdiam melihat keadaan lingkungan yang semakin rusak akibat pengikisan air laut, bahkan pembuangan sampah sembarangan di pesisir pantai,” ungkapnya.
Disadarinya, kegiatan ini walaupun berskala kecil namun diharapkan dapat menjadi motifasi dan memberikan dampak besar bagi lingkungan.
“Pembibitan tanaman pencegah abrasi ini sudah dipersiapkan sejak bulan Januari 2022, dan baru bisa terealisasi saat ini, karena mempertimbangkan kondisi cuaca yang tepat,” kata Tumpao.
Sementara Raja Negeri Wasia, James Rumahloine, dalam kesempatan tersebut memberikan apresiasi yang tinggi terhadap apa yang dilakukan oleh AMPGM Ranting Syaloom ini.
“Bukan soal kuantitas, tetapi bagaimana kualitas sebuah kegiatan itu dapat berdampak bagi kehidupan banyak orang, dan pengijauan pesisir pantai ini, merupakan sebuah kerja nyata pemuda untuk menjaga lingkungan,” tukasnya.
Ketua Majelis Jemaat GPM Wasia/Sanahu, Pendeta Ebenhaezer Sinay, dalam kesempatan yang sama, memberikan apresiasi yang tinggi atas apa yang dilakukan pemuda Gereja di Ranting Syaloom ini.
“Inilah yang disebut kerja nyata dalam menjaga lingkungan alam ini oleh Pemuda gereja, dan selaku Ketua Majelis Jemaat saya sangat memberikan apresiasi yang tinggi atas kegiatan penghijauan pantai ini,” ujarnya.
Adapun jenis-jenis pohon yang ditanam semuanya adalah tanaman yang biasa hidup di tepian pantai, seperti ketapang, bintangur atau nyamplun, keben atau butun dalam bahasa Ambon disebut Hutung, pohon merbau alias kayu besi dan beberapa jenis tamaman pantai lainnya. (AAN)