RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — BULA, — Ajang Pesta Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) Katolik tingkat Provinsi Maluku akan diselenggarakan di Kota Tual pada 24 hingga 30 September 2022. Sebelas kabupaten kota di Maluku direncanakan ikut ambil bagian dalam ajang lomba kidung pujian umat Katolik itu.
Salah satunya yakni Kabupaten Seram Bagian Timur atau SBT. Meski punya penduduk mayoritas muslim namun daerah berjuluk “Ita Wotu Nusa” itu tidak mau kalah dengan daerah lain di ajang lomba tersebut.
Pada Rabu, 21 September 2022, kontingen Kabupaten SBT kemudian dilepas dari Kecamatan Kesui Watubela oleh pemerintah daerah lewat camat setempat. Dan pada Kamis, 22 September 2022 kontingen dengan peserta dan official sebanyak 45 orang itu tiba di Kota Tual. Mereka lalu dijemput langsung wakil walikota Tual, Usman Tamnge beserta jajarannya di pelabuhan Yos Sudarso Tual. Selain Wawali, sejumlah raja atau kepala pemerintah negeri ikut menjemput rombongan tersebut.
“Kita dijemput panitia beserta perangkat desa seperti raja Dullah Laut dan raja Ohoitel, dan kita juga bangga karena yang terjun langsung menjemput kontingen SBT itu pak Wakil walikota Tual,” ungkap Ketua Lembaga pembinaan dan pengembangan Pesparani Katolik daerah Kabupaten Seram Bagian Timur, Xaverius Sagat via seluler pada Kamis malam.
Dia mengaku, bangga karena mendapat sambutan yang luar biasa dari panitia penyelenggara maupun masyarakat Kota Tual. Hal tersebut terlihat dari antusias warga Tual yang menjemput kontingen SBT. Tidak hanya itu, sang Wawali ikut mengantar mereka sampai ke tempat di mana kontingen SBT ditempatkan.
“Karena kontingen SBT itu ditempatkan di kampung Ohoitel dan Ohoitahit maka beliau (Wawali) dan rombongan ikut sampai ke sana,”ujarnya.
Sementara ditanya soal terget kontingen SBT dalam ajang berskala provinsi tersebut, Xaverius mengatakan, meski tampil dengan peserta yang terbatas namun pihaknya optimis akan menyabet juara di salah mata lomba.
Dikatakan, Lembaga pembinaan dan pengembangan Pesparani Katolik daerah Kabupaten Seram Bagian Timur
tidak menargetkan juara umum lantaran terkendala beberapa hal. Salah satunya soal peserta yang sangat terbatas.
Untuk Pesparani tingkat Provinsi Maluku di Kota Tual mereka hanya memboyong 45 peserta. Jumlah tersebut hanya bisa mengikuti tiga kategori mata lomba. Yakni Lomba paduan suara campuran dewasa, mazmur untuk semua kategori dan bertutur kitab suci kategori anak.
Sementara diajang tersebut melombakan 12 kategori. Meski demikian ia merasa puas karena perwakilan SBT masih bisa tampil di ajang itu.
“Kami berkeinginan mengikuti semua mata lomba tapi karena terkendala beberapa hal kami hanya bisa ikut tiga mata lomba. Tapi kalau bicara juara semua kontingen pasti punya optimis, cuma karena kesiapan saja yang minim,”katanya. (RIF)