RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon, bakal melakukan operasi pasar untuk mengimbangi melonjaknya harga bahan pokok pasca kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kepala Disperindag Kota Ambon, John Slarmanat mengungkapkan, harga bahan pokok naik karena sebagian besar dipasok dari luar Kota Ambon.
“Tidak dapat dipungkiri harga kebutuhan pokok kita naik itu dampak dari kenaikan BBM,” ujar Slarmanat, kepada Rakyat Maluku, di Balai kota Ambon, Sabtu 17 September 2022.
Dia mengakui, ada dua faktor sehingga bahan pokok naik, yakni akibat cuaca ekstrim yang terjadi di Kota Ambon, juga dampak dari kenaikan BBM.
Kenaikan mencolok dikomoditi pertanian, seperti cabe dan sayuran.
“Cuaca ekstrim menyebabkan petani, gagal panen dan lainnya,” akuinya.
Untuk memantau kestabilan harga bahan pokok, Disperindag tetap lakukan pemantauan, dan sekaligus menjaga jangan sampai terjadi kelangkahan stok.
“Kemarin telah dibuat beberapa kebijakan oleh provinsi dan sekarang kota juga akan lakukan aksi operasi pasar, paling tidak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat juga menekan inflasi,” bebernya.
Berdasarkan hasil pantauan, harga bahan pokok mulai mengalami kenaikan. Walaupun kenaikan tidak terlalu tinggi.
Seperti harga bawang merah Rp40 ribu sedangkan bawang putih Rp30 ribu.
Padahal sebelumnya harga bawang merah perkilo hanya Rp35 ribu sedangkan bawang putih perkilo Rp28 ribu.
Untuk cabe rawit perkilo Rp80 ribu, cabe keriting perkilo Rp47 ribu. Padahal sebelumnya itu cabe rawit hanya Rp50 ribu perkilo. Untuk sayur kangkung dan bayam Rp15 ribu, kacang panjang Rp. 10 ribu.
Sementara sayur mayur mengalami peningkatan dari Rp2 ribu sampai Rp3 ribu perikat dari harga sebelumnya.
Untuk harga telur per rak dari Rp. 63 ribu naik menjadi Rp 65 ribu. Sebelumnya itu hanya Rp. 50 ribu per rak. Harga telur ini kisaran harga tergantung besar atau kecilnya butir telur.
Sedangkan, untuk beras dan minyak goreng harganya masih stabil. (MON)