RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Sungguh memalukan dan menyayat hati. Di saat Pejabat-pejabat Pemerintah Provinsi Maluku sibuk mengejar perolehan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) makan ini dan makan itu berbahan pala dan rempah-rempah asli Maluku untuk pencitraan diri, di saat bersamaan sembilan atlet yang diterjunkan di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Atletik 2022 di Gelanggang Olahraga Tri Lomba Juang Kota Semarang, Jawa Tengah, 6-11 Agustus 2022 tak dibekali anggaran Pemprov Maluku melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setempat. Padahal Kejurnas atletik menjadi momentum penting membina atlet-atlet yang kelak mewakili daerah ini di Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) Tahun 2023 dan PON XXI Aceh dan Sumatera Utara Tahun 2024. Atletik sendiri merupakan salah satu cabang olahraga prioritas dan andalan Maluku di setiap event PON. Beberapa hari sebelumnya para atlet dari berbagai provinsi sudah berdatangan dan mencoba lintasan atletik untuk beradaptasi. Di antara yang tampak berlatih adalah sejumlah atlet dari kontingen Provinsi Maluku. Mereka didampingi pelatih Leonardo Tumewa. Leonardo mengatakan, ada sembilan atlet dari klub yang ia latih, akan mewakili Maluku dalam kejurnas tersebut. Meski mewakili provinsi Maluku, tapi mereka datang ke Semarang tanpa dukungan biaya dari pemerintah daerah setempat. Seluruh biaya dari transportasi pesawat, akomodasi hotel, makanan, obat-obatan, dan lain-lain semua didanai klub dan atas kebaikan Bapa Raja atau kepala desa tempat klub atletik itu berada. “Jadi ini itu dari klub, dibiayai klub, untuk Maluku, hahahaha…. dan dibantu oleh bapa Raja atau kepala desa kami yang memang suka olahraga. Dari pemerintah daerah dukungan tidak ada,” keluh Leonardo.
Salah satu ofisial Maluku menambahkan, pihaknya tak mau terlalu berharap bantuan biaya dari provinsi, karena kalau nunggu-nunggu dari provinsi tidak bisa jalan. “Saya benar-benar usaha. Sampai ke situ saya nggak mau tahu. Karena kalau mengharap nunggu biaya dari provinsi nggak bakalan bisa bertanding dan nggak jalan-jalan. Dibilang katanya nggak layak dan lain-lain. Banyak kepentingan di situ. Nggak perlu saya ceritakan. Intinya banyak persaingan di situ,” jelasnya.
Yang pasti, lanjutnya, ia ingin anak asuhnya ini punya kesempatan berkompetisi sehingga bisa meningkatkan kemampuan mereka, mengukur kemampuan mereka, menambah pengalaman, juga melatih mental bertanding. “Kita bawa sembilan atlet, mereka ada yang dari remaja, yunior, dan senior. Semuanya akan tampil di nomor lari jarak pendek dan menengah. Kita ingin mereka kita kasih pengalaman bertanding di sini, apa pun kita usahakan bagaimana caranya, nggak perlu nunggu-nunggu,” tegasnya. Sebagai informasi, Kejurnas Atletik 2022 akan digelar di Kota Semarang pada 6-11 Agustus 2022. Sebanyak 1.200 lebih atlet dari seluruh Indonesia akan ikut ambil bagian.
Kejurnas ini kembali digelar setelah dua tahun vakum karena pandemi. Selain itu, event ini untuk pertama kalinya digelar di daerah setelah 40 tahun lebih selalu digelar di Jakarta. TANGGUNG JAWAB KETUA PENGPROV PSSI. Sementara itu pengamat olahraga Maluku Heygel Tengens menyatakan tanggung jawab kontingen atletik Maluku terletak pada ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Maluku. “Jangan terlalu mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah. Ketua Kontingen harus menanggung biaya tim atletik Maluku,” tutup Heygel. (ROS)