RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Ketua Tim Seleksi (Timsel) Calon Anggota Bawaslu Provinsi Maluku, Syarif Hidayat menegaskan, pihaknya telah bekerja maksimal dalam setiap tahapan seleksi calon anggota Bawaslu.
Tahapan yang dimaksud mulai dari tahap pendaftaran, penelitian dan verifikasi berkas administrasi, tes tertulis atau CAT, tes psikologi hingga tes kesehatan dan wawancara.
Kata dia dari tahapan tersebut kemudian dihasilkan enam nama calon. Enam nama itu masing-masing Daim Baco Rahawarin, Amadin Lausepa, Stevin Malay, Paulus Titaley, Subair dan M. Sofyan Rahayaan. Enam nama itu telah dikirim ke Bawaslu RI.
“Timsel telah bekerja maksimal hingga pada tahapan terakhir, yakni hasil tes wawancara dan juga tes kesehatan yang mana melahirkan enam nama itu. Jadi tugas dan tanggungjawab kita sampai disitu,” kata Syarif Hidayat, Kamis 4 Agustus 2022.
Pekerjaan terakhir Timsel itu adalah membuat pleno kemudian menyampaikan laporan terakhir ke Bawaslu RI terkait dengan semua proses tahapan seleksi dilaksanakan sebagai hasil kerja Timsel. Pleno itu dijadwalkan pada tanggal 6 atau 7 Agustus besok.
Dia menjelaskan, tugas dan tanggungjawab Timsel Maluku hanya sampai menghasilkan enam nama calon dari dua kali kebutuhan. Dari enam nama yang dikirim, Bawaslu RI akan menetapkan tiga nama.
“Nama-nama yang kita kirim ke Bawaslu RI itu bukan hasil keputusan berdasarkan kemauan timsel lalu dikirim begitu saja. Tapi semuanya terseleksi berdasarkan aturan dan prosedur seleksi yang berlaku,” jelasnya.
Terkait dengan isu tidak ada kuota keterwakilan perempuan dari hasil seleksi itu, Syarif menuturkan, dalam seleksi ini tidak mewajibkan untuk menetapkan 30 persen keterwakilan perempuan, hanya saja diminta memperhatikan 30 persen kuota perempuan.
“Jadi tidak ada pelanggaran soal itu. Kita sudah bekerja maksimal dan hasil yang dicapai hanya sampai pada enam nama yang semuanya adalah laki-laki,” terangnya.
Dia menuturkan, hakikatnya komisioner Bawaslu itu terdiri atas lima orang. Tahun ini diseleksi tiga orang, Tahun depan akan diseleksi lagi untuk dua anggota. Dia berharap, dua calon anggota yang akan diseleksi tahun depan, ada keterwakilan perempuan.
“Kami mendorong Tahun depan ada keterwakilan perempuan dalam seleksi dua anggota Bawaslu Maluku, supaya dapat memenuhi kuota 30 persen perempuan di Bawaslu Maluku,” ungkapnya.
Dia juga menegaskan, bahwa seleksi yang dilakukan oleh Timsel berjalan baik tanpa intervensi dari pihak lainnya. Proses seleksi berjalan independen sesuai dengan amanat yang diberikan kepada Timsel. “Tidak ada rekomendasi dari siapa pun. Timsel bekerja profesional tanpa ada intervensi dari siapa pun. Sehingga muncul ya enam nama itu diluar dari prediksi dan tidak ada rekayasa,” tandasnya. (RIO)