RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon, Robby Sapulette, mengatakan, sebanyak tiga underpass bakal dibangun untuk mengatasi sumber kemacetan di dua titik di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Sirimau.
Menurut Robby, underpass yang pertama akan dibangun di Depan Masjid An-Nur Negeri Batumerah.
“Sehingga lalu lintas yang tadinya crossing (persimpangan) masuk ke Batumerah dalam atau masuk lagi ke Batumerah kampung itu tidak lagi melalui Jalan Jenderal Sudirman atasnya, tetapi melalui underpass yang ada di bawah,” tuturnya.
Sedangkan dua underpass lainnya, kata Robby, akan dibangun di dekat Santika Hotel Premiere Ambon, tepatnya sebelum Santika dan sesudah Santika atau sebelum SPBU.
“Sehingga nantinya jalur lalu lintas dari atas Kebun Cengkeh itu crossingnya disimpang Santika bisa diatasi. Jadi semua melalui underpass,” tuturnya.
Dia menjelaskan, pembangunan underpass itu merupakan salah satu solusi yang didapat dari kegiatan Focus Grup Discusion (FGD) Bidang Perhubungan Darat bertajuk ‘Evaluasi Sarana Prasarana Jalan untuk Mengatasi Kemacetan Lalu Lintas Kendaraan di Kota Ambon’ yang digelar pada Selasa, 19 Juli 2022 lalu.
“Dari FGD itu maka ada beberapa alternatif usulan yang disampaikan, yang pertama adalah dari aspek sarana dan prasarana jalan. Dimana, untuk Jalan Jenderal Sudirman perlu dilakukan beberapa pembangunan infrastruktur tambahan, misalnya pembangunan tiga underpass,” jelas Robby.
Selain underpass, lanjut Robby, juga akan dibangun concrete barrier (Barrier Beton) sepanjang Jalan Sudirman, mulai dari depan Markas Brimob Polda Maluku di Tantui hingga Batumerah.
Ditambahkan Robby, Pemerintah Kota Ambon juga berencana membangun Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di jalan utama Kota Ambon.
“Zebra cross yang ada di sana itu digantikan dengan jembatan penyeberangan orang atau JPO, itu alternatif satu,” tambahnya.
Meski telah tertampung, namun usulan pembangunan underpass hingga JPO masih akan ditindaklanjuti dengan Balai Jalan dan juga akan disampaikan ke Kementerian.
“Dari kedua konsep ini ada yang disepakati kemarin karena perlu ada langkah-langkah yang mesti segara diambil. Misalnya untuk Jalan Jenderal Sudirman itu maka Balai Jalan berdasarkan usulan itu pasti akan ada langkah-langkah selanjutnya,” tandasnya.
Data pihak kepolisian,
kemacetan di Ambon sering terjadi Jalan Jenderal Sudirman, Rijali, Slamet Riyadi, DI. Panjaitan dan Tulukabessy.
Paling parah ketika jam-jam sibuk seperti pagi dan sore. Untuk mengurai kemacetan ini, perlu kerjasama semua pihak.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Pulau Ambon dan Pp Lease, Kompol Senja Pratama mengungkapkan, pihaknya telah mencoba membuat rekayasa. Hanya saja, tidak ada jalan di kota ini yang bisa digunakan sebagai jalan alternatif.
“Karena itu kita mencoba mengurai dengan memasang water barier di depan Pos Mutiara hingga tikungan jalan Tulukabessy. Untuk Pasar Mardika saja sudah ditempati pedagang. Bisa dijadikan jalan alternatif apabila pasar yang dibangun sudah selesai,” kata dia kepada Rakyat Maluku, 21 Juli 2022.
Kata Kompol Senja, meskipun padatnya kendaraan, tapi arus lalu lintas mengalir lancar. Tidak terjadi kemacetan panjang seperti kota-kota besar lainnya di Indonesia.
“Arus lalu lintas mengalir dengan baik meskipun kendaraan padat. Dulu waktu Covid ada pembagian shift angkot sehingga mengurangi aktivitas kendaraan di jalan. Sekarang dibuka. Dulu 5 kendaraan sekarang 10. Perlu koordinasi urai kemacetan,” tuturnya.
Pihaknya, lanjut dia, ditugaskan mengatur lalu lintas dan menegakan aturan. Bagi trayek atau pengalihan jalur itu tugasnya pemerintah atau instansi yang berkewenangan mengaturnya.
“Tapi tetap berkoordinasi dengan kami untuk mengurai kemacetan. Ada rencana kalau dari Batumerah hendak ke Kebun Cengkeh atau IAIN, itu putarnya di depan Mako Brimob, kalau di depan SPBU pasti macet, tapi kita lihat apakah nanti macet atau tidak kita dilihat,” ujarnya.
Dia menambahkan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya untuk bersama-sama mengatasi persoalan ini.
“Untuk hal-hal semacam ini kita koordinasi dengan pihak terkait seperti Dishub dan Balai Jalan,” terangnya.
Sebelumnya, Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif mengatakan, sudah waktunya ada jalan alternatif bagi keluar dan masuk kendaraan di Ibu Kota Provinsi Maluku ini.
“Mobilitas volume kendaraan yang semakin tinggi, salah satunya menunjukkan ekonomi membaik, tapi di sisi lain kapasitas jalan yang tidak bertambah, sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas,”
kata Kapolda saat memimpin rapat Analisa dan Evaluasi (Anev) Operasi Patuh Salawaku 2022, di Rupatama Polda Maluku, Senin, 27 Juni 2022 lalu.
Kemacetan lalu lintas kerap terpantau di sejumlah ruas jalan masuk pusat kota Ambon. Seperti ruas jalan Rijali, Dr. Siwabessy, dan DI Panjaitan.
“Kemacetan lalu lintas sering terjadi di beberapa titik di jalan masuk kota seperti di loaksi Batumerah dan Jalan DI Panjaitan,” katanya.
Untuk mengatasi kemacetan lalu lintas, berbagai upaya atau rekayasa jalan telah dilakukan oleh Polda, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku, maupun Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon. Namun hal itu belum membuahkan hasil karena kapasitas jalan tidak memadai. (her-aan)