RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Menghadapi Murad Ismail (MI) sebagai bakal calon (balon) petahana di Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) 2024 memang menguras energi yang cukup luar biasa.
Pasalnya, harus mampu mempersiapkan ramuan yang betul-betul mengenai harapan publik, sehingga pilihan masyarakat bisa berubah dan beralih kepada penantang baru.
Seperti yang dilakukan saat ini oleh Jeffry Apoly Rahawarin (JAR) yang tengah melakukan sosialisasi serta konsolidasi untuk maju sebagai calon Gubernur Maluku di Pilkada 2024 mendatang dengan meluncurkan bermacam-macam tagline yang dinilai mengandung unsur perang urat saraf.
Ambil misal tagline “Pemimpin Itu Berjuang Bukan Mengorbankan”, “Pemimpin itu Maju ke Depan Bukan Mundur ke Belakang” dan tagline “Beta Janji Beta Jaga”. Tagline atau slogan tersebut diduga secara tersirat mengandung makna tersendiri yang menjurus kepada kepemimpinan MI saat ini sebagai Gubernur Maluku.
Beberapa pesan tersebut mulai meramaikan wajah Kota Ambon, ada dimana-mana bak jamur dimusim hujan, bisa ditemukan di lorong-lorong, di gang-gang sempit dan juga di jalan utama masyarakat. Foto yang menjadi latar di tiap pesan bernada sindiran itu adalah balon Gubernur Maluku JAR, purnawirawan jenderal bintang tiga.
Secara teori, pesan yang diungkap kepada publik adalah bagian dari perang saraf, atau perang psikologi. Titik serang paling penting dalam peperangan psikologis ini adalah pikiran manusia. Tujuan utama peperangan psikologis adalah mengubah sikap publik atau lawan agar berkurang tingkat penentangan atau militansinya.
Menanggapi hal tersebut, Konsultan politik Maluku, Edison Lapalelo mengatakan, itu bagian dari strategi dari tim JAR yang mulai mencoba mempengaruhi pemilih untuk mendukung kehadirannya dan melawan penantangnya.
Bagi dia, itu merupakan hal yang biasa saja. Slogan “Beta Janji Beta Jaga” misalnya, jika dikaitkan dengan psikologi politik MI yang dikatakan banyak janji tapi tidak direalisasikan, harus ditanggapi dengan biasa saja oleh pihak MI.
Tinggal bagaimana dibuktikan dengan polarisasi lewat kerja keras dalam mewujudkan sebagian janji politiknya. “Kalau orang menerjemahkan bahwa ini soal janji MI yang tidak ditepati, silakan saja. Itu kan interpretasi orang per orang, itu memang sangat wajar dan tidak bisa dihadang secara terbuka,” kata Lapalelo kepada Rakyat Maluku.
Menurutnya, bisa jadi penyebaran baliho serta spanduk dan sticker menggunakan tagline yang berbeda merupakan format yang dibuat berkaitan dengan kepentingan kedepan. Artinya, mereka sedang berfikir mencari format apa yang tepat untuk melawan MI, sehingga masih akan terus mengalami perubahan.
Meski begitu, lanjut dia, tim atau pendukung MI harus mengantisipasinya, sebab tagline yang disampaikan ke publik itu sangat tergambar dan terbaca jelas sebagai perang psikologi dan juga perang saraf terhadap MI menuju Pilkada Maluku 2024.
Sebab, setiap kandidat yang hendak bertarung dalam kontestasi politik melawan calon petahana, sudah harus membangun opini atau persepsi sejak dini untuk memberikan pesan kepada masyarakat tentang kehadirannya sebagai balon kepala daerah.
“Begitu lah, pendatang baru yang ingin berhadapan dengan incumbent harus mencari titik lemah dari calon incumbent. Tetapi titik-titik itu harus bisa dipertanggungjawabkan, jangan sampai menjadi fitnah,” tutur dia.
Dikatakan, konstalasi politik Maluku saat ini jika diamati, setiap gerakan pasti beresonansi. Artinya tentu akan berpengaruh terhadap keterpilihan masyarakat. Yang jadi pertanyaan adalah, seberapa besar gerakan itu dibangun untuk menghasilkan perubahan yang signifikan.
Bacaan seperti itu juga harus dievaluasi. Sebab, slogan yang dibangun itu bisa berdampak ganda. Bisa mempengaruhi orang lain untuk meninggalkan pilihan kepada MI, tapi bisa juga membuat militansi elektoral MI semakin kuat.
“Jadi dua dampak tersebut harus diukur, seberapa besar sebuah gerakan atau slogan yang dibangun,” terangnya.
Dia menilai, pergerakan yang dibuat JAR atau timnya sudah sangat masif. Soal seberapa besar angka presentasinya dalam mendorong elektabilitas serta popularitas dan aksesibilitas dari JAR harus dievaluasi atau diriset, karena tidak bisa diraih-raih.
Dia juga menyarankan agar partai politik yang mendukung MI nanti, seperti PDIP harus mengantisipasi setiap gerakan yang dibangun tim JAR. PDIP yang dikenal sebagai partai besar memiliki kader yang sangat militan, harus mampu menangkal setiap gerakan yang dibangun oleh lawan politiknya.
“Tapi sejauh pengamatan saya, PDIP juga tidak terlalu konsen menghadapi hal-hal yang bersifat personaliti dari seorang MI sepanjang tidak mengganggu atau menyerang PDIP secara kelembagaan. Jadi saya kira, PDIP sangat dewasa menghadapi situasi politik,” tandasnya.
Kendati ‘diserang’ dengan Taqline tertentu, tenyata simpati terhadap Murad Ismail bertumbuh. Dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dewan pimpinan daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) merekomendasikan Irjen Pol (Purn) Murad Ismail sebagai bakal calon (Balon) wakil presiden (Wapres) pada Pemilu 2024 mendatang.
Usulan itu mengemuka dalam Rakerda yang digelar di RM Alif Kawasan Pantai Rolex, Sabtu, 23 Juli 2022.
Ketua DPD PAN, Halaludin Sagey mengatakan, rekomendasi itu murni merupakan aspirasi yang berkembang selama rapat kerja daerah berlangsung.
Ia mengaku, anggota forum rapat kerja daerah yang merupakan kader partai besutan Zulkifli Hasan ini menghendaki nama Murad Ismail diusulkan masuk dalam bursa Cawapres.
Mantan Dankor Brimob Polri ini dianggap layak direkomendasikan menjadi cawapres. Sebab, selain menjabat gubernur Maluku, MI juga merupakan salah satu tokoh nasional menyusul dirinya pernah menjadi pejabat pada level nasional.
“Kalau kita memperhatikan, kebanyakan bakal Capres dan Cawapres sejauh ini berasal dari para kepala daerah (Gubernur) dari beberapa daerah di tanah air. Mengapa kita di wilayah timur tidak bisa? Saya kira ini adalah momentum yang paling tepat untuk memulai,” ujar Halaludin kepada awak media usai deklarasi.
Selain Balon Cawapres, dalam Rakerda tersebut juga merekomendasi nama sejumlah tokoh untuk masuk dalam bursa pencalonan presiden pada pemilu tahun 2024. Mereka antara lain Zulkifli Hasan, Erick Thohir, Ganjar Pranowo dan Anies Rasyid Baswedan.
Disamping rekomendasi nama-nama Balon Cawapres dan Cawapres, Rakerda ini juga menetapkan target-target yang ingin diraih pada helatan Pemilu mendatang.
Diantaranya target perolehan kursi, dari semula hanya satu fraksi, ditargetkan merebut kursi pimpinan DPRD SBT pada Pileg nanti. Begitu pula utusan perwakilan di DPRD Provinsi Maluku. Dari kuota tiga kursi, PAN SBT berobsesi merebut jatah satu kursi.
Ketua POK DPW PAN Maluku, Tahir Karepesina usai menerima rekomendasi tersebut menyatakan, rekomendasi dan hasil-hasil Rakerda itu selanjutnya akan disampaikan dalam rapat kerja wilayah DPD PAN Maluku yang sesuai jadwal dilaksanakan pada 27 Juli mendatang. (SAH-RIF)