RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Akses jalan menuju Ulat dan Ouw lumpuh total. Pasalnya, material longsor berupa tanah, bebatuan dan pohon menutup badan jalan, Longsor itu terjadi di Negeri Sirisori Islam, Kecamatan Saparua Timur, Kabupaten Maluku Tengah.
Akses jalan sejak Selasa sore, 12 Juli 2022, hingga Rabu, 13 Juli, belum bisa dilalui kendaraan baik roda dua maupun empat.
Di lokasi tersebut dibutuhkan alat berat untuk mengangkut material longsor.
Raja Ouw, Wempy Pelupessy yang dihubungi mengatakan kejadian itu sekira pukul 18.30 WIT. Bahkan longsor terjadi sepanjang 50 meter lebih.
“Longsor menutup badan jalan sekitar 50 bahkan hampir 100 meter malah. Dari hutan Sorisori Islam sampai Ulath,” kata Wempy Pelupessy lewat seluler, Rabu, 13 Juli 2022.
Tidak hanya jalan, listrik di kedua desa itupun padam karena beberapa tiang listrik juga roboh.
“Listrik putus, akses jalan juga tidak bisa, lalu wifi masih bisa karena kabelnya tidak putus, tapi kabelnya sudah di atas tanah,” jelasnya.
Sampai saat ini (sore kemarin), lanjut dia, material longsor belum diangkut. Untuk mempercepat pengangkutan material longsor, Wempy Pelupessy telah berkoordinasi dengan instansi terkait.
“Sudah saya koordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Maluku Tengah dan provinsi. Saya juga sudah hubungi Kadis PU Malteng juga. Namun, ini kan butuh waktu,” terangnya.
Melihat longsoran itu, butuh waktu beberapa minggu baru bisa selesai. Mengingat tinggi longsor antara 4-5 meter.
“Lebarnya itu sekitar 10 meter lebih. Longsor meluber sampai ke talud pantai. Kami cuma mengimbau agar masyarakat jangan lewat lokasi longsor dulu karena tanah masih bergerak turun,” ucapnya.
Terpisah, Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pp Lease Ipda Moyo Utomo menjelaskan, longsor terjadi pada Selasa sore, 12 Juli. Beruntungnya, saat bencana alam ini, tidak ada kendaraan yang lewat.
“Longsor itu menutup sebagaian besar badan jalan sehigga warga kedua desa yang hendak ke Saparua itu tidak bisa lewat,” ujar Ipda Moyo Utomo, kepada Rakyat Maluku.
Untuk mengangkut material longsor, membutuhkan alat berat.
“Harus dua alat betas untuk itu. Aparat Polsek Saparua dan Bhabinkamtibmas setempat telah memasang garis polisi di tempat-tempat yang
dianggap rawan,” tuturnya. (AAN)