RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Warga Batu Merah Kota Ambon, mempertahankan tradisi karnaval dan hadrat dalam perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 H, Minggu 10 Juli 2022. Meski hujan tidak mengurungkan niat warga dalam merayakan tradisi tersebut.
Orang tua, muda-mudi, anak-anak, hingga ibu rumah tangga tumpah memadati depan Kantor Desa Negeri Batu Merah. Stelan kemeja putih, jas hitam menjadi seragam khas para peserta. Gaya mereka nyentrik, kacamata hitam juga menutupi mata sejumlah peserta kendati hujan sedang mengguyur.
Siapa mereka? Mereka adalah peserta
karnaval dan hadrat Negeri Batu Merah yang rutin digelar setiap tahun saat perayaan Idul Adha.
“Khususnya karnaval dan hadrat dari tahun ke tahun tidak ada perubahan, hanya saja ada tambahan-tambahan biar semakin menarik,” kata Korrinator Lapangan Karnaval, Rian Suneth kepada Rakyat Maluku.
Tambahannya, kata Suneth, seperti ada taburan bubuk warna warni saat hadrat berjalan. Bubuk warna warni juga hidupkan hadrat saat hujan. “Seperti color fun run yang selama ini digelar di Kota Ambon,” tambah Ketua Panitia Karnaval, Ali Permana Sukur.
Karnaval tersebut melewati sejumlah jalan di dalam negeri Batu Merah, kemudian menuju Jalan Sultan Hasanuddin, depan Masjid An Nur dan Jalan Jend Sudirman. Di depan sini, warga antuasias menonton hingga memadati jalan Jend Sudirman hingga tempat finish di depan Kantor Desa Negeri Batu Merah.
Tak ayal,
untuk amankan proses hadrat hingga selesai, diungkapkan Sunnet, mereka dibantu 30-an personil Komunitas Maluku Satu Rasa dan aparat keamanan untuk dampingi menjaga keamanan.
Ali menambahkan, pelaksanaan karnaval kali ini sesuai ekspektasi mereka, ramai dan antusias diikuti warga, kendati hujan yang mengguyur sempat membuat mereka was-was.
“Ini sesuai harapan, lebih ramai dari tahun sebelumnya karena memang sudah dipersiapkan sekak awal bulan. Ini tradisi Negeri Batu Merah yang sudah turun temurun dari nenek moyang atau orang tua-tua kami,” bebernya.
Dari tahun ke tahun karnaval dan hadrat ini tetap dilakukan. Bahkan, tahun-tahun saat pandemi Covid-19 melanda, karnaval tetap digelar.
Menurut Ali, karnaval dan hadrat ini merupakan ungkapan syukur mereka setelah warga Batu Merah berkurban. Kurban merupakan ungkapan bahagia dengan cara berbagi bersama warga lainnya. (MON).