RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Tim Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) mulai menggarap saksi-saksi dalam perkara dugaan korupsi anggaran Perjalanan Dinas pada Bagian Umum Sekretariat Daerah (Setda) KKT tahun 2020.
Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Maluku, Wahyudi Kareba, mengatakan, pemeriksaan saksi-saksi tersebut selain untuk melengkapi berkas perkara tersangka Estefanus A. Oratmangun selaku kepala Bagian (Kabag) Umum Setda KKT dan tersangka Domenikus Buarlely selaku bendahara pengeluarannya, juga untuk mengungkap tersangka lainnya.
“Info dari Kejari KKT, bahwa penyidik mulai memeriksa saksi-saksi untuk mengungkap keterlibatan pihak lainnya yang patuh diduga bertanggung jawab,” kata Wahyudi, kepada koran ini di kantornya, Rabu, 6 Juli 2022.
Menurutnya, penambahan tersangka dalam kasus ini bisa saja terjadi selama proses penyidikan kasusnya masih berjalan.
“Iya bisa saja (ada tersangka lain) tergantung perkembangan fakta-fakta di lapangan,” tutur Wahyudi.
Dia menjelaskan, berdasarkan alat bukti keterangan saksi-saksi, surat dan didukung oleh barang bukti serta laporan hasil perhitungan kerugian keuangan negara dari Inspektorat KKT, maka perbuatan kedua tersangka telah memperkaya diri sendiri sebesar Rp 402.984.600.
“Perbuatan kedua tersangka juga memperkaya orang lain dalam hal ini 108 orang pegawai dan tenaga honorer pada Bagian Umum Setda KKT sebesar Rp 108 juta. Dan setelah dikurangi dengan jumlah uang yang telah dikembalikan ke kas daerah KKT senilai Rp 139.481.400, sehingga diperoleh kerugian negaranya sebesar Rp 371.503.200,” jelas Wahyudi.
Untuk pemeriksaan terhadap kedua tersangka dalam kasus ini, lanjut Wahyudi, telah dijadwalkan peda pekan ini.
“Pemeriksaan dua tersangka memang belum, tapi telah dijadwalkan pekan ini,” terangnya.
Informasi yang berhasil dihimpun media ini bahwa para saksi yang diperiksa beberapa hari ini adalah pegawai dan tenaga honorer pada Bagian Umum Setda KKT. (RIO)
