Bangunan SD Kaibobu Terbengkalai

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Pembangunan gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri Kaibobu, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) hingga saat ini belum juga tuntas pekerjaanya. Kontraktor terkesan acu.

Begitupun, Dinas Pendidikan Provinsi Maluku yang tidak serius dengan pengawasannya. Padahal proyek yang memakan anggaran mencapai Rp. 1,2 miliar itu telah dicairkan 100 persen oleh sang kontraktor asal Makasar, Sulawessi Selatan (Sulsel).

Faktnya tiga ruang kelas baru, enam ruang rehab dan pagar sekolah tak kunjung diselesaikan hingga pertengahan 2022 ini.

Proyek tersebut diketahui telah dikerjakan sejak September 2021 lalu. Kepala SD Negeri Kaibobu, Jordanus Seipattiseun dalam rilisnya yang diterima media ini mengaku sangat kesal dengan pelaksanaan pekerjaan pembangunan gedung sekolah yang dipimpinnya itu, belum juga kelar pekerjaanya. Akibat dari lambatnya pekerjaan itu, akui dia, membuat aktivitas sekolah terganggu.

Para siswa yang harus mengikuti proses belajar di sekolah harus memilih mendapatkan proses belajar di rumah-rumah guru yang ada.

“Saat ini, aktivas belajar sangat terganggu. Karena, pekerjaan gedung sekolah dari September 2022 lalu itu, belum juga selesai. Siswa harus menerima mata pelajaran di rumah-rumah guru,”kesalnya, Selasa, 21 Juni 2022.

Ia mengatakan, pekerjaan gedung sekolah itu diperkirakan baru masuk 70 persen.

Mulai dari bangunan baru tiga ruang kelas dan enam ruang rehab belum tuntas dari pemasangan kaca jendela, tegel, dan atap seng sekolah yang belum juga diselesaikan kontraktor itu.

“Termasuk dengan pekerjaan pagar sekolah, semuanya belum selesai. Jadi diperkirakan baru 70 persen pelaksanaannya. Ini sangat menggangu bagi kami disini,”akusinya.

Sebagai bentuk protes, lanjut dia, pihaknya sudah melaporkan terbengkalainya pekerjaan tersebut ke pihak Dinas Pendidikan Kabupaten SBB. Sayangnya, mereka tidak bisa bertindak lebih banyak.

Alasannya, proyek tersbeut ditangani oleh Dinas Pendidikan Provinsi.

“Saya sebagai Kepala Sekolah sudah melaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten, mereka hanya bisa menyarankan untuk publikasikan aja di media. Ya, karena proyek ini dilaksanakan oleh tingkat I (Dispen Provinsi) karena proyek ini anggarannya bersumber dari kementrian,” jelas Kepsek.

Olehnya, ia berharap agar Dinas Pendidikan Provinsi Maluku dan terlebih khususnya lagi ke Kontraktor untuk segera menyelesaikan pekerjaan proyek gedung sekolah tersebut.

“Seperti yang saya sampaikan lebih awal bawa, ini sangat menggangu para siswa dan kami guru dalam memberikan proses belajar dengan baik. Awalnya, kita berterimakasih, tapi malah seperti ini. Nah, untuk itu saya hanya berharap agar pekerjaan ini segera diselesaikan secepatnya,”pungkasnya. (AAN)

  • Bagikan

Exit mobile version