RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Manuver Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Agus Ririmasse belakangan ini, dinilai sebagai sinyal
untuk maju bertarung sebagai calon Walikota pada pemilihan walikota dan wakil walikota (Pilwalkot) 2024.
Sinyal itu terlihat dari berbagai perannya sebagai Sekkot Ambon dengan berbagai kegiatan di lapangan. Ririmasse dinilai jeli memanfaatkan mesin birokrat untuk kepentingan politik.
Akademisi Politik Unpatti, Paulus Koritelu kepada wartawan mengatakan, harus di akui bahwa sosiologi politik memperlihatkan bahwa ternyata mesin politik yang efektif memenangkan pasangan calon kepala daerah adalah birokrat.
Sebab, birokrat itu berhubungan langsung dengan efisiensi, dan efektifitas serta maksimalitasi pelayanan publik. Sehingga, jika tiga hal tersebut dialokasikan energinya untuk kepentingan politik, maka itu sangat efektif karena bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Dengan bermodalkan itu, saya kira naluri politik Agus Ririmasse, bisa mendayagunakannya untuk maksud politiknya maju sebagai bakal calon Walikota,” kata Koritelu, Minggu 19 Juni 2022.
Kata dia, tidak ada aturan yang membatasi Ririmasse untuk maju sebagai calon Walikota. Meski begitu, Ririmasse diharapkan harus tetap memainkan perannya sebagai Sekkot Ambon dan dimaksimalkan untuk betul-betul melayani publik.
Kalau kemudian ada dampak positif yang kemudian bermuara pada kepentingan politik sesuai dengan perhitungan serta ambisi politik, itu adalah bonus. Tetapi paling tidak, kata dia, harus fokus penuh untuk pelayanan publik supaya masyarakat bisa dikejutkan oleh karya serta kebijakan publik yang diambil.
“Meski memiliki kepentingan atau ambisi politik, tapi kami berharap Ririmasse dapat memaksimalkan kerjanya sebagai pelayan publik,” ujar Koritelu.
Menurutnya, kompetisi memperebutkan ketua KONI Kota Ambon antara Ririmasse dengan mantan Sekkot A.G Latuheru merupakan miniatur dari proses politik yang bakal terjadi di 2024 nanti. Itu merupakan gambaran awal yang ditunjukkan Ririmasse.
“Itu sinyalemen kuat yang memiliki makna politik bahwa pak Agus akan maju dalam percaturan politik di Kota Ambon dan menggambarkan peta kekuatan, sekalipun tidak merepresentasi semua kalangan masyarakat Kota Ambon,” terang dia.
Kata dia, siapa saja kandidat yang menginginkan posisi nomor 1 di Kota Ambon dalam kontestasi Pemilihan Walikota (Pilwakot), harus memperhitungkan keberadaan seorang Agus Ririmasse sebagai salah satu bakal calon walikota yang patut diperhitungkan secara serius.
Meski kehadiran Agus dinilai sebagai figur baru di Kota Ambon, diantara dua figur lain dari kalangan birokrat yang disebut juga bakal maju seperti eks Sekkot Anthoni Latuheru dan juga Broery Nanulaita, namun lanjut dia,
dari sisi politik, Ririmasse sedikit diunggulkan karena sedang bekerja dan sambil mempersiapkan diri menyambut pesta demokrasi 2024.
Meski tidak bisa disangkal bahwa A.G Latuheru dan juga Broery Nanulaita pernah berkarya bahkan secara maksimal memanfaatkan energi sosial dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Kota Ambon.
“Dari sisi kesempatan dan peran-peran sosial saat ini justru Ririmasse lebih diuntungkan ketimbang dua figur lain yang sama-sama dari kalangan birokrat. Karena Ririmasse berada pada situasi pengambil keputusan untuk kepentingan publik,” jelasnya.
Jika Ririmasse saat ini tidak bermanuver untuk maju sebagai calon walikota, maka posisi A.G Latuheru akan jauh diuntungkan meski telah pensiun. Namun karena Ririmasse kelihatannya sedang bermanuver, sehingga menjadi ancaman bagi Latuheru.
Kata Koritelu, baik A.G Latuheru maupun Broery Nanulaita tetap memiliki peluang yang sama dengan Agus Ririmasse. Akan tetapi, setiap zaman itu ada orangnya dan setiap orang ada zamannya.
“Nah, saya kira zaman ini adalah zaman pak Agus dengan memanfaatkan birokrasi sebagai mesin politik utama dalam menggerakkan sebuah area kemenangan yang diidamkan,” tandasnya. (SAH)