RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Mahasiswa Fakultas Teknik dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Patimura Ambon, Kamis, 16 Juni 2022.
Bukan baru pertama perkelahian antar dua kubu mahasiswa itu, tapi sudah terjadi sejak, Rabu, 15 Juni 2022.
Diduga bentrok karena tidak ada pertanggungjawaban anggaran Majelis Taklim FKIP.
Bentrok ini menyebkan enam mahasiswa luka-luka, yakni Maxi Laba, Videl Ruspana, Juan Manuputty, Rio Sapulette, Jumain Karo, dan Mochal Lestaluhu.
Informasi masih dihimpun Rakyat Maluku, ketika Ketua Majelis Taklim
FKIP Unpatti dihubungi oleh Pembina dan pengurusnya, terkait pertanggungjawban anggaran, dia tak merespon.
Padahal, tanggal 15 Juni 2022 sekira pukul 14.35 WIT, pada saat pengurus telah ketemu dengan Ketua Majelis Taklim FKIP Unpatti di Kantin Pujasera.
Saat itu ada pengurus yang menampar ketua mereka, sehingga dia mencari perlindungan di Matelapa Teknik. Pasalnya, ketua Majelis Taklim FKIP tergabung dalam organisasi pecinta alam itu.
Kasus ini kemudian diselesaikan. Tapi, Kamis, 16 Juni, di saat sejumlah mahasiswa FKIP sedang duduk di Pujasera, datang sekelompok mahasiswa lainnya yang diduga dari Fakultas Teknik dan melakukan pemukulan sehingga terjadi perkelahian dan saling lempar batu.
Beruntung pihak kampus dibantu TNI dan Polri dapat melerai aksi itu.
Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pp Lease Ipda Moyo Utomo, yang dikonfirmasi mengatakan kalau itu persoalan internal mahasiswa.
“Itu persoalaan internal mereka (mahasiswa). Kita tidak dapat berbuat banyak. Kalau ada laporan baru bisa kita tindaklanjut. Sampai saat ini tidak ada laporan itu,” ujarnya, kepada Rakyat Maluku, via seluler, Kamis, 16 Juni 2022.
Disinggung ada korban atau tidak pada kejadian itu, mantan Wakapolsek Leihitu ini, tak bisa memastikan.
“Saya belum dapat informasi soal ada korban atau tidak. Yang pasti kejadian itu sudah diselesaikan oleh rektorat. Tadi Pak Warek (Wakil Rektor) III yang selesaikannya,” katanya. (AAN)