RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Penambang emas ilegal asal Buru Selatan, Tedi Nacikit (36), ditemukan tewas di Gunung Botak.
Tewasnya warga Desa Wawali ini menambah daftar penambang liar (PETI) yang meninggal di kawasan emas itu.
Sebelumnya, Made Nurlatu tewas ditembak oknum Brimob berinisial Bripka Andre Batuwael, tanggal 29 Januari 2022 lalu.
Tedi Nacikit sendiri disebutkan meninggal dunia lantaran tertimbun longsor ketika menambang emas, Minggu, 29 Mei 2022 sekira pukul 04.00 WIT.
Paur Subbag Humas Polres Buru Aipda MYS Djamaludin menjelaskan, Sabtu , 28 Mei 2022 malam,
para korban dan sejumlah warga lainnya melakuan aktivitas penambangan di Gunung Botak, Desa Persiapan Wamsait Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru.
Mereka menambang di lokasi yang tanahnya sudah retak. Meskipun tanah retak, penambang terus mengali.
“Waktu mengali tanah, terjadi longsoran pertama. Para penambang
berlarian untuk menghindari longsor tersebut,” kata Djamaludin, kepada Rakyat Maluku, Minggu, 29 Mei 2022.
Setelah merasa aman, lanjut dia, para penambang kembali ke tempat tersebut untuk menambang. Tedi Nacikit, berada dalam kolam sedalam 3 meter.
“Saat terjadi longsor kedua, para penambang lain berlarian untuk menyelamatkan diri sementara korban tidak sempat sehingga tertimbun di dalam lubang,” terang dia.
Mengetahui ada yang tertimbun, para penambang ramai-ramai mengali mencari jasad korban.
“Kurang lebih 1 jam akhirnya Tedi Nacikit, ditemukan, tapi, sudah tidak bernyawa. Jenazah korban telah dibawa pulang ke Bursel,” pungkasnya. (AAN)