RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Maluku bersama dengan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IX Kota Ambon melaksanakan kegiatan Pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022.
Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2022 ini ditujukan ke lima daerah yang termasuk kategori Terdepan, Terluar dan Terpencil (3T) di Provinsi Maluku yaitu Pulau Wetar, Pulau Kisar, Pulau Damar, Pulau Babar dan Pulau Banda.
Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Marlison Hakim menyampaikan, pemenuhan rupiah hingga ke wilayah 3T ini merupakan bagian dari komitmen BI untuk turut menegakkan kedaulatan Republik Indonesia.
Kata dia, ekspedisi ini dijadwalkan berlangsung hingga tanggal 25 Mei 2022 mendatang. Ekspedisi rupiah dilakukan menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Wondama-527.
“Pada ekspedisi ini BI telah menyiapkan uang baru hasil cetak sempurna sebesar lebih dari empat miliar Rupiah,” kata Marlison melalui rilis yang diterima Rakyat Maluku, Sabtu 21 Mei 2022.
Dikatakan, sinergi antara Bank Indonesia dengan TNI/AL dalam upaya pendistribusian dan pemberian layanan penukaran maupun penarikan uang rupiah tidak layak edar, akan menjadikan rupiah semakin berdaulat di setiap jengkal wilayah NKRI.
Ekspedisi ini menjadi salah satu implementasi amanat undang-undang tersebut untuk memenuhi ketersediaan uang rupiah di daerah 3T dalam jumlah cukup dengan jenis pecahan yang sesuai dengan kebutuhan dan dalam kualitas baik serta kondisi layak edar.
“Ekspedisi ini merupakan yang keenam kali dari rencana sebanyak 16 kali pelaksanaan yang menyasar ke 81 pulau di seluruh Indonesia,” tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Maluku, Murad Ismail yang hadir dalam pelepasan ekspedisi tersebut menyampaikan, ekspedisi merupakan perjalanan yang tidak mudah karena luasnya wilayah perairan yang terdapat Provinsi Maluku.
“Kami harap kegiatan ini dapat dirasakan manfaatnya secara maksimal oleh masyarakat di wilayah 3T serta dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mempertahankan kedaulatannya melalui penggunaan Rupiah di wilayah NKRI,” tandas Murad. (SAH)