RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Humas PT. Citic, Hatab Kilbaren, mengungkapkan, semburan lumpur setinggi kurang lebih 10 meter dari permukaan tanah yang terjadi di Desa Waisamet, Desa, Kecamatan Bula Barat, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), tidak beracun namun mudah terbakar.
Menurut Hatab, hal tersebut diketahui setelah Tim deteksi HAESE PT. Citic Bula melakukan pengecekan dengan menggunakan alat Gas Tes pada semburan lumpur yang terjadi sejak Kamis kemarin.
“Setelah kita cek tadi pagi pukul 10.19 Wit, hasilnya gas tersebut tidak mengandung H2S (Hidrogen Sulfida) atau Gas Beracun, tetapi mengandung Lower Explosive Limit atau gas mudah terbakar,” katanya, melalui rilis yang dikirim Humas Polres SBT kepada awak media, Jumat, 20 Mei 2022.
Dia menjelaskan, selain sudah melakukan pemasangan line pembatas di areal semburan, Tim PT Citic juga menggunakan Google Maps guna mencari titik koordinat terhadap lokasi semburan lumpur untuk dikirim ke Kantor Pusat PT Citic di Jakarta (bidang Geologi).
Turut hadir dalam pengecekan atau deteksi gas tersebut di antaranya, Waka Polres SBT, Kompol La Udin Taher, Sp, Kasat Intelkam Polres SBT, AKP Marthin Wenno, Kapolsubsektor Bula Barat, Ipda Yohanes Semuel Tehusalawany, S.H, Humas PT Citic, Hatab Kilbaren, Kujali Ngidigi dan Karim Idris selaku HAESE PT Citic, Pejabat Desa Waisamet, Ibrahim Alfin Rumatomia beserta perangkat desa setempat. (RIO)