AMBON — Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas mengintruksikan Pengurus Wilayah GP Ansor Maluku untuk berada dalam satu komando guna mengawal Murad Ismail (MI) untuk kembali terpilih periode berikutnya.
Intruksi itu disampaikan Yaqut disela-sela sambutannya pada pelantikan Pengurus Wilayah GP Ansor Maluku, di lantai Lima Santika Hotel, Sabtu, 23 April 2022.
Instruksi yang disampaikan itu bukan tanpa alasan, sebab menurut Menteri Agama RI itu, Gubernur Maluku, Murad Ismail dinilai telah banyak berkontribusi memperhatikan Nahdatul Ulama yang didalamnya ada seluruh badan otonom termasuk GP Ansor. “Maka sudah selayaknya kita berharap tidak berhenti di lima tahun saja. 1O Tahun lebih bagus, ” ujar Yaqut.
Yaqut mengatakan, Gubernur Maluku selain sebagai Muhtasar PW NU Maluku, juga sebagai Ketua DPD PDIP Maluku. Dimana, sejarah mencatat, antara nasionalis dan Nahdliyin tidak pernah dipisahkan. Sebab keduanya adalah tulang punggung bangsa ini.
Yaqut pun meminta agar GP Ansor Maluku tetap menjaga hubungan baik dengan Murad Ismail. “Apalagi kalian (Ansor) telah ditantang untuk mengkaderisasi minimal 10 ribu kader di tahun 2023. Dan bagi saya itu masih terlalu kecil, harus ditambah menjadi 15 ribu kader, ” katanya.
Ia berjanji jika GP Ansor Maluku mampu mengkaderisasi 15 ribu kader, maka Gubernur Maluku, Murad Ismail akan dijadikan sebagai Inspektur Upacara (Irup) pada apel akbar PW GP Ansor Maluku
Yaqut juga menegaskan, agar pengurus GP Ansor Maluku berkomitimen mendukung Murad Ismail sebagai Gubernur Maluku periode berikutnya. “Jangan jadi pengurus yang pengecut. Anda sudah dibaiat dan mengikrarkan diri untuk berjuang bersama dengan organisasi ini. Kalau Ketumnya minta semua kader harus satu komando maka semua kader hingga ke tingkat ranting dan desa harus satu komando, “tegas Yaqut.
Sementara Gubernur Maluku, Murad Ismail, berharap kepada Gerakan Pemuda (GP) Ansor Maluku agar mampu menentukan jati dirinya terkait dengan urusan-urusan politik. Sehingga tidak terjebak pada dinamika serta hegemoni kekuatan politik tertentu.
“Jangan menggiring institusi ini masuk pada ranah politik praktis, tetapi harus dipertegas bahwa pemuda Ansor mampu menempatkan dirinya sebagai gerakan amar ma’ruf nahi munkar,” harap Murad, dalam kesempatannya menghadiri acara Pelantikan Pimpinan GP Ansor Provinsi Maluku, yang dilaksanakan di Hotel Santika, Sabtu (23/4/2022).
Murad juga berharap kepada Pengurus GP Ansor Maluku yang baru saja dilantik, agar dalam berkiprah dan pengabdiannya, wajib menjunjung tinggi nilai-nilai Ahlussunnah Waljamaah, karena inilah yang membedakan GP Ansor dengan organisasi kepemudaan lainnya.
“Saya juga berharap GP Ansor dapat bekerjasama dan bersinergi dengan pemerintah daerah serta pemangku kepentingan lainnya, dalam mengatasi berbagai masalah sosial yang muncul di lingkungan pemuda, seperti masalah HIV/AIDS, kenakalan remaja, miras maupun pergaulan bebas lainnya,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Murad juga mengapresiasi peranan GP Ansor yang telah melakukan banyak hal dalam upaya penguatan masyarakat sipil dalam skala nasional maupun daerah.
“Hal ini mengingat GP Ansor merupakan sebuah gerakan yang dimotori oleh pemuda-pemuda Nahdlatul Ulama (NU), yang diharapkan menjadi pemimpin, baik dalam tubuh NU maupun dalam lingkup Nasional,” tutupnya.
Dalam pelantikan pengurus GP Ansor Maluku oleh Ketua Korwil GP Ansor Maluku, Papua dan Papua Barat, Halik Rumkel, itu juga dihadiri Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, Forkopimda Maluku dan sejumlah pimpinan lembaga vertikal lainnya.
Pada kesempatan itu berlangsung pula peresmian tujuh gedung Kementerian di Provinsi Maluku yang ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, yang dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata dari Gubernur Maluku kepada Menteri Agama. (*)