RAKYATMALUKU.COM — AMBON, — Keterangan M Nazaruddin yang menyebut Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) minta Rp500 juta untuk kunjungan di daerah tidak benar, karena itu publik diminta untuk tidak mempercayainya.
Demikian dikatakan Ketua DPD Partai Demokrat Maluku, Elwen Roy Pattiasina kepada Rakyat Maluku, Senin, 11 April 2022 di Ambon.
Menurut Pattiasina, tudingan Nasrudin yang disampaikan dalam kutipan wawancara oleh Saiful Uda Ems itu adalah upaya untuk mengganggu DPP Partai Demokrat yang sah.
Pasalnya, Nazarudin dan Saiful Uda Ems adalah kelompok begal Partai Demokrat yang sudah kalah di pengadilan.
”Kami akan terus melawan upaya-upaya untuk mengganggu Partai Demokrat yang kini sudah semakin berjaya di tangan AHY sebagai ketua umum,” tandasnya.
Lebih jauh dikatakan, apapun yang disampaikan atau dituduhkan Nazrudin maupun Saiful Uda Ems kepada Partai Demokrat yang sah adalah ucapan sampah yang bertujuan mengganggu lajunya elektabilitas Partai Demokrat yang sah.
“Bagaimana mungkin, Nazaruddin dapat informasi ngawur itu darimana? Saat AHY menjadi ketua umum, posisi Nazaruddin masih narapidana,” tegas Elwen.
Elwen menjelaskan, dua kali Ketum AHY datang ke Maluku dan tidak pernah ada permintaan kepada DPD.
”Bukan hanya di DPD Maluku, ke DPD seluruh Indonesia pun tidak ada itu. Bicara bohong itu. Tidak mungkin ketua umum seperti itu. Sangat tidak mungkin. Ini tujuannya untuk menjelek-jelekan saja,” tegas Elwen.
Ia bahkan mengatakan, wawancara Saiful Huda Ems dan Nazaruddin tersebut adalah bagian dari upaya untuk membegal partai
“Ini, ucapan dari pera pembegal yang tentu tidak bisa dipercaya. Partai kami saja mau dirampok oleh mereka. Saya meyakini wawancara itu adalah salah satu upaya mereka juga. Tapi saya tegaskan kami akan terus melawan,” pungkas Elwen.
Untuk diketahui, advokat/konsultan hukum Saiful Huda Ems (SHE) melalui akun Facebooknya mengunggah tulisan hasil wawancara dengan M. Nazaruddin.
Selain Advokat, Saiful Huda Ems diketahui menjabat sebagai Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat hasil KLB Deli Serdang.
Tulisan itu diberi judul “WAWANCARA EKSKLUSIF SHE BERSAMA M. NAZARUDDIN”
Awalnya, Saiful bertanya apa yang bisa Nazaruddin infokan terkait dinasti politik trio Cikeas.
“AHY itu kalau kunjungan ke daerah-daerah minta dianggarkan minimal Rp. 500.000.000 oleh Pengurus Pengurus di Daerah (DPD) atau oleh Pengurus Pengurus
Cabang (DPC),” jawab Nazaruddin kepada SHE seperti dikutip dari akun Facebook saiful.ems pada Jumat 8 April 2022.
Lantas Saiful kembali bertanya biaya sebesar itu untuk apa saja.
Nazaruddin kembali menjawab,” Ya untuk tiket pesawatnya, untuk hotelnya dan lain-lain. Padahal makan dan lain-lain juga sudah disiapin oleh pengurus pengurus daerah itu. Makanya pengurus-pengurus Partai Demokrat di daerah-daerah itu banyak yang kesal dan geram pada AHY,” imbuh Nazaruddin.
M. Nazaruddin: “AHY itu kalau kunjungan ke daerah-daerah minta dianggarkan minimal Rp. 500.000.000,-. oleh Pengurus Pengurus di Daerah (DPD) atau oleh Pengurus Pengurus Cabang (DPC)”.
SHE: “Wah…besar sekali. Untuk apa saja itu Mas?”.
M. Nazaruddin:”Ya untuk tiket pesawatnya, untuk hotelnya dll. Padahal makan dll. juga sudah disiapin oleh pengurus pengurus daerah itu. Makanya pengurus-pengurus Partai Demokrat di daerah-daerah itu banyak yang kesal dan geram pada AHY”.
SHE:”Masak untuk tiket dan hotel saja minta Rp. 500.000.000?”.
M. Nazaruddin:”Loh, AHY itu kalau kunjungan ke daerah kan selalu membawa rombongan beberapa orang dengan dalih untuk pengawalan”.
SHE:”Pantas…AHY nampaknya telah terobsesi oleh film-film action Gangster, makanya action dia selalu berjalan dengan kawalan beberapa orang di kanan dan kiri serta belakangnya. Dia ini memang masih anak-anak”.
M. Nazaruddin:”Ya begitulah”
SHE:”Pantas saja pengurus Partai Demokrat pimpinan Trio Cikeas ini banyak yang bermasalah dengan korupsi mulai yang ada di pusat hingga di daerah-daerah, karena keharusan membayar setoran begitu besar ke DPP nya, apalagi setoran bagi mereka yang ingin jadi calon Kepala Daerah. Fantastis!
M. Nazaruddin:”Sekarang sudah faham kan? Nah, nanti saya akan beritau banyak hal lagi soal korupsi mereka.