RAKYATMALUKU.COM — AMBON, — Wakil Gubernur Provinsi Maluku Barnabas Natanhiel Orno, menemui aliansi gabungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kota Ambon saat melakukan unjuk rasa di Kantor Gubernur Maluku, Senin, (11/04/2022). Ia didampingi Kadis Perindag Yahya Kotta dan Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Kombes. Pol Arthur Simamora.
Dalam pertemuan itu, Wagub merespon tuntutan mahasiswa tentang penolakan penundaan pemilu 2024/perpanjangan jabatan presiden dan wakil presiden, kelangkaan BBM jenis Pertalite akibat naiknya harga Pertamax, kenaikan harga kebutuhan pokok dan kebijakan harga bahan pokok.
“Saya sudah mendengar tuntutan tadi. Tidak mungkin Pemda Maluku sendiri bekerja. Tapi ini bicara Maluku, ada 11 kabupaten/kota. Kita akan rapat koordinasi dengan Pemkab/kota untuk membahas ini,” kata Wagub.
Pembahasan diatas, nantinya tak hanya dibahas oleh pemerintah di 11 kabupaten/kota, lingkup Pemprov Maluku pun akan melakukan hal yang sama. Mantan Bupati Kabupaten MBD itu, akan meminta Penjabat Sekda Maluku Sadali Ie, mengundang instansi terkait dalam sebuah rapat membahas tuntutan mahasiswa.
“Kalau tidak ada halangan, besok kita akan rapat untuk membahas ini sehingga sebelum melakukan pengawasan, mungkin mengundang para distributor yang ada di Ambon,” ujar Wagub.
Ia menegaskan, pengawasan terhadap para distributor juga nantinya akan dilakukan, termasuk sidak ke gudang-gudang penampungan bahan pokok. “Kalau perlu, pak Kapolresta ada untuk membantu kita, operasi stok di gudang-gudang. Kalau perlu itu. Sedangkan mengenai kebijakan tentang harga bahan pokok, nanti saya lapor ke Pak Gubernur. Tapi kita juga akan bahas ini dengan DPRD Maluku,” tutup Wagub.
Sebagai informasi, aksi demo mahasiswa di Ambon merupakan salah satu bagian dari aksi serempak mahasiswa se-Indonesia hari ini. Demo di Ambon melibatkan gabungan BEM dari beberapa perguruan tinggi di Kota Ambon yakni Unidar Ambon, IAIN Ambon, Unimko, STIKES Pasapua dan IAKN.
Aksi demo, sehubungan dengan persoalan bangsa seperti wacana penundaan pemilu, penambahan jabatan masa presiden, naiknya harga BBM jenis Pertamax sehingga terjadi kelangkaan bahan pokok yang berdampak pada naiknya harga bahan pokok. (IST).