RAKYATMALUKU.COM — AMBON, — Deputi I Kantor Staf Presiden (KSP), Febry Calvin Tetelepta, dilecehkan saat sedang memaparkan Maluku Lumbung Ikan Nasional (MLIN) dan Ambon New Port (ANP), dalam acara Talk Show Series 7, yang diselenggarakan Ikatan Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin (UNHAS) Maluku, secara virtual by zoom, Sabtu, 9 April 2022.
Pantauan koran ini, baru sekitar 10 menit Febry menjelaskan tentang MLIN dan ANP, terdengar suara perempuan yang memaki-maki dengan logat Ambon. Entah makian tersebut ditujukan langsung kepada Febry ataukah untuk orang lain yang kemudian suaranya masuk dalam acara talk show tersebut.
Atas suara makian tersebut, Febry tidak menghiraukannya dan tetap melanjutkan presentasinya secara profesional. Beberapa menit kemudian, terdengar lagi suara laki-laki yang mengatakan “stop stop stop”. Kata “stop” ini juga, tidak diketahui pasti apakah ditujukan kepada Febry ataukan kepada orang lain.
Dan lagi-lagi Febry tidak menghiraukan kicauan suara tak dikenal itu. Dan sekitar 20 menit berbicara, Febry tiba-tiba mengeluh layarnya tertutup.
“Kenapa begini ya, di layar saya tertutup,” keluh Febry, yang kemudian melanjutkan presentasinya tentang MLIN dan ANP.
Satu menit setelah itu, Febry kembali mengeluh karena dokumen materi presentasinya berjudul ‘Dukungan Kebijakan Nasional Terkait MLIN” pada power poin di layar dicoret-coret, bertuliskan kata makian ala Ambon.
“Admin, kok layar saya seperti dicoret-coret gitu yah, kayak ada yang coret gitu, dokumennya. Saya punya staf di kantor mengeluh dan saya minta permisi saya keluar dari forum ini, saya minta maaf,” ungkap Febry dengan nada kesal.
Tak berselang lama, Febry kembali masuk dan mengatakan bahwa dirinya bukan anggota dewan yang tidak pernah dipilih (oleh rakyat), dan hanya putera Maluku yang memiliki tanggungjawab di KSP.
“Saya mau jujur, secara moral saya bertanggung jawab untuk Indonesia, tapi saya anak Maluku yang ingin bekerja secara baik, tapi kenapa saya dibikin (dilecehkan) seperti begini. Salah saya apa. Saya punya staf di kantor mengeluh dan saya rasa ini tidak sehat,” tuturnya.
Pengurus IKA UNHAS Maluku, Muktamar Umakaapa, selaku Host yang memandu jalannya acara talk show tersebut, kemudian masuk dan mengucapkan permohonan maaf kepada Deputi I KSP, Febry Calvin Tetelepta, atas insiden yang telah terjadi.
Host lalu menawarkan Febry Calvin Tetelepta apakah ingin melanjutkan presentasinya atau tidak.
Febry kemudian masuk dan menegaskan bahwa pihaknya telah mengetahui oknum yang melecehkan dirinya saat menjelaskan tentang MLIN dan ANP. Namun Febry mengaku telah memaafkan oknum tersebut.
“Staf saya sudah tahu siapa (oknum yang melecehkan dirinya). Di kantor staf presiden punya tekhnologi sangat canggih, saya sudah tau siapa, tapi saya maafkan dia. Karena saya merasa saya tidak punya laporan secara pribadi. Terserah penyelengara, tapi staf saya sudah tahu tadi siapa yang berbuat,” ungkapnya.
Febry lalu melanjutkan presentasinya tentang MLIN dan ANP hingga selesai.
Setelah itu, Ketua Harian IKA UNHAS Maluku, M. Ulwan Talaohu, ST, MT, atas nama pengurus IKA UNHAS Maluku serta panitia penyelenggara, mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Febry Calvin Tetelepta, atas kejadian yang tidak diinginkan bersama itu.
“Info dari admin kami tadi, bahwa acara kita disusupi, dilakukan oleh hacker dengan akun anonim, yang melakukan perbuatan kurang sopan terhadap bapak Febry. Sekali lagi kami mohon maaf yang sebesar-besarnya,” ucap Ulwan.
Awalnya, acara talk show series 7 tersebut dibuka oleh Ketua Harian IKA UNHAS Maluku, M. Ulwan Talaohu, ST, MT sebagai opening speech. Host kemudian meminta Guru Besar Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Prof. Dr. Ir. Alex SW Retraubun, M,Sc sebagai narasumber untuk berbicara.
Setelah itu, host memberikan kesempatan pemaparan LIN dan ANP kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku, Abdul Haris Anwar. Dilanjutkan oleh anggota DPR RI Dapil Maluku, Saadiah Uluputty, ST, kemudian Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku, Dr. Muhammad Malawat.
Sejak awal hingga Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Maluku selesai berbicara, tidak ada masalah yang terjadi. Namun ketika Deputi I KSP Bidang Infrastruktur, Energi, dan Investasi, Febry Calvin Tetelepta, diberikan kesempatan oleh host untuk berbicara, barulah ada masalah yang diduga dilakukan oleh oknum hacker.
Setelah Febry menyelesaikan pemaparannya, host kemudian meminta pandangan dari Akademisi Unpatti Ambon, Dr. Revency V. Rugebregt, SH, MH. Acara kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab.